Koleksi Pribadi |
Riwayat Pohon Ketapang
akan kuceritakan padamu seonggok pohon ketapang
sejak ia masih remaja, ia belajar pada pagi dan sore
sebabnya, ia sehat, tumbuh subur setiap hari dan malam
sampai ia dewasa dengan tubuh yang indah semampai
usianya baru lima tahun usia manusia
yang berarti limaratus tahun kehidupan pohon
batangnya kekar, dahan dan rantingnya kuat
serta daun-daunnya rindang permai penuh hijau
lima kali musim kemarau dan lima musim penghujan
ia lewati dengan kepatuhan penuh cinta semesta
saat akar-akarnya menembus zat tanah terdalam
tahukah kamu, cintaku, siang yang bergerimis ini
daun-daun pohon ketapang itu, menjulurkan cinta
bahwa debu kiriman kelud adalah kasih bumi manusia
25 Februari 2014
Soneta Bayangan Glatik Hijau-Ungu
“umpama cinta kita sebuah lukisan di kanvas bekas,
tanpa dibersih-putihkan. apel merah berselendang biru
dilukis penuh di tengah, pelangi di bawahnya
dan bagian atasnya tak pernah selesai,” begitu ucapmu.
kau tahu, ia bukan lukisan abadi, hanya bayangan
sepasang glatik hijau-ungu di atas danau penghujan
air tenang bercermin ke kaca mata kita yang retak
percikan sinar bergerak membuat peta cinta karun
lihat ke dasar danau itu, batu-batu mempelangi
berpendar-pendar membentuk sketsa perselingkuhan
kedua tangan kita yang kian erat saling genggam
namun kita bertanya; adakah campuran warna
buat kehilangan atau luka masa silam bisa diplagiasi
menjadi bingkai-bingkai lukisan jejak-jejak pelukan
Yogyakarta, 2013
Sepasang Soneta (Pohon Ketapang dan Burung Glatik)
Reviewed by Unknown
on
12:56:00 AM
Rating:
No comments: