Membaca Puisi A Muttaqin

Koleksi Pribadi
Kicauan Selendang Sulaiman

(1)
Aku pergi ke warung kopi setiap hari. Setiap hari minggu aku baca puisi Kompas dan puisi Kedaulatan Rakyat di Blandongan. Di hari minggu yang sedang menunggu kekasih aku membaca puisi A Muttaqin di Kompas (puisi lengkapnya baca di: Kompas Cetak, 11 November 2012). Kekasihku sudah duduk di sampigku. Aku masih membaca puisi-puisi Muttaqin.

“Repetisi” puisi yang mengernyitkan keningku di akhir. Sebab terkejut pada maut yang bergelayut di gang setelah menunggunya dan selesai dilukisnya itu, “luput mencium keningmu.” Aku diam. Melupakan maut. Demi puisi.
Kemudian “Ironi” dan “Alusi” juga “Alonim” membuat mulutku tersenyum kemudian tertawa. Lucu. Jenaka dan unik puisinya. Aku menangkap gajahnya dan melihat mata dungunya. Kemudian mataku perih oleh cipratan air jeruk ajaib dari pisau puisinya. Sampai aku merasa, pantatku telah dipacarinya sejak hari minggu ini. Dan jelas. Tawaku tumpah sambil bilang pada kekasihku: gila puisi ini.

(2)
Setelah kupuaskan tawa dan kenikmatan di kamar mandi, kulupakan tentang pantat, gajah, jeruk ajaib dan mata dungu. Sengaja aku melupakannya. Biar tak menjadi menyakit baru di kepalaku yang tak pernah sembuh. Seperti penyakit curiga dan prasangka yang nakal. Seperti prasangkaku yang ini: “Repetisi”, “Ironi”,  “Alusi” dan “Alonim” kok mirip hari minggunya Afrizal Malna. Padahal aku hanya beberapa saja membaca puisi Afrizal dan beberapa kali saja membaca puisinya Muttaqin. Iya, kemungkinan besar, itu hanya penyakitku dala; berprasangka. Buruk.
Tetapi, aku merasa perasangkaku itum jujur, tidak mengada-ada. Dan masih saja prasanka itu muncul lagi. Saat puisi “Diaspora” dan “Diapotik” selesai kubaca. Cuma bedanya aku tak lagi tertawa. Tinggal bayangan Afrizal Malna pergi ke rumahnya di hari minggu. Seperti cerita-cerita temanku di hari minggu yang lalu. Di blandongan bersama kekasihku.

NB: Jangan diambil hati dan jangan paksakan masuk ke dalam pikiran, ini hanya iseng mengisi waktu di haru minggu, tiga tahun lalu.


25 Oktober 2015

Membaca Puisi A Muttaqin Membaca Puisi A Muttaqin Reviewed by Unknown on 11:52:00 PM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.