Perubahan dalam landscape global, regional dan nasional
tentu juga mengubah perkiraan ancaman dan cara mengatasinya. Potensi
ancaman pada saat ini bukan lagi datang dari serangan militer dari
negara lain, melainkan kegiatan terorisme, gerakan separatis, dan
aktivitas-aktivitas ilegal yang berkaitan dengan sumber daya alam dan
bersifat multidimensional.
Ancaman tidak hanya bersumber dari aksi-aksi aktor negara, tetapi juga dapat hadir dari aksi-aksi aktor non negara. Karakter perang yang berkembang saat ini juga mengalami perubahan menjadi model peperangan non konvensional, non linear atau asimetris (Asymetric warfare).
Perang asimetris bersifat multi-dimensional dan berlangsung dalam berbagai sektor, dapat dipicu oleh aspek ekonomi, sosial, budaya, politik, ideologi dan lainnya. Persinggungan atau akumulasi dari aspek-aspek ini akan memengaruhi intensitas dan derajat ancaman yang dihadapi. Oleh karena itu, perang asimetris bersinggungan dengan berbagai dimensi keamanan, seperti keamanan ekonomi (economic security), keamanan energi (energy security), keamanan pangan (food security), keamanan manusia secara luas (human security), keamanan nasional dan bahkan internasional.
Bentuk ancaman bertambah dari separatis, teroris, konflik komunal (SARA) yang sudah kita miliki sebelumnya, bertambah dalam bentuk ancaman lain yang lebih halus dan sulit diidentifikasi, yang disebabkan oleh perbedaan politik, keresahan sosial, pengangguran, kelaparan, kemiskinan, kekecewaan dan rasa ketidakadilan yang dieksploitasi oleh lawan.
Baca : Perlunya Sistem Pertahanan Negara (Bagian 1) – Opini Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin
Ancaman tidak hanya bersumber dari aksi-aksi aktor negara, tetapi juga dapat hadir dari aksi-aksi aktor non negara. Karakter perang yang berkembang saat ini juga mengalami perubahan menjadi model peperangan non konvensional, non linear atau asimetris (Asymetric warfare).
Perang asimetris bersifat multi-dimensional dan berlangsung dalam berbagai sektor, dapat dipicu oleh aspek ekonomi, sosial, budaya, politik, ideologi dan lainnya. Persinggungan atau akumulasi dari aspek-aspek ini akan memengaruhi intensitas dan derajat ancaman yang dihadapi. Oleh karena itu, perang asimetris bersinggungan dengan berbagai dimensi keamanan, seperti keamanan ekonomi (economic security), keamanan energi (energy security), keamanan pangan (food security), keamanan manusia secara luas (human security), keamanan nasional dan bahkan internasional.
Bentuk ancaman bertambah dari separatis, teroris, konflik komunal (SARA) yang sudah kita miliki sebelumnya, bertambah dalam bentuk ancaman lain yang lebih halus dan sulit diidentifikasi, yang disebabkan oleh perbedaan politik, keresahan sosial, pengangguran, kelaparan, kemiskinan, kekecewaan dan rasa ketidakadilan yang dieksploitasi oleh lawan.
Baca : Perlunya Sistem Pertahanan Negara (Bagian 1) – Opini Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin
Sistem Pertahanan Negara (Bagian 1)
Reviewed by Unknown
on
4:14:00 AM
Rating:
No comments: